Cintahakikiindonesia.blogspot.com - Ahad pagi, 3 Juni 2012, pukul 09.00
WIB di sepanjang jalan Malioboro Yogyakarta nampak sangat ramai. Dalam
rangka memperingati hari Nakba ke-64 Forum Silaturahim Lembaga Dakwah
Kampus (FSLDK) Jogja menggelar longmarch di sepanjang kawasan tersebut.
Hari Nakba merupakan hari bencana atau musibah bagi warga Palestina yang
dimulai pada 15 Mei 1948. Disebut hari bencana karena pada tahun
tersebut terjadi pengusiran besar-besaran oleh zionis Israel terhadap
bangsa Palestina. Warga Palestina diusir dari tanah airnya sendiri
sedangkan Zionis Israel merampas tanah tempat tinggalnya dan
mendudukinya hingga saat ini.
Aksi damai ini diikuti kurang lebih
300 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta. Atribut
Palestina, seperti bendera, spanduk, dan syal nampak menghiasi kerumunan
massa itu. Sesekali hentakan takbir mereka kumandangkan. Berbagai
tulisan juga banyak terpampang, seperti “Viva Palestina”, “Free
Palestine”, “We Are Indonesia, We Are Palestine”. Ada juga sebuah baliho
berukuran besar yang dibawa oleh peserta yang bertuliskan “Jangan
Pura-Pura Buta dan Tuli”
Masa aksi mulai berkumpul pada pukul
08.00 WIB di Taman parkir Abu Bakar Ali, Malioboro. Pada pukul 09.00 WIB
mereka mulai bergerak menyisir sepanjang jalan Malioboro menuju Monumen
Serangan Umum Sebelas Maret di KM 0 Yogyakarta. Di sepanjang jalan
sebagian peserta aksi juga mengedarkan kotak infak untuk menghimpun dana
dari masyarakat. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk membantu
proyek kemanusiaan Taman Kanak-Kanak di Jalur Gaza. Aksi ini juga
dimeriahkan oleh tim nasyid Fathul Jihad. Mereka konser di atas mobil.
Pada
pukul 10.00 WIB masa aksi sampai di Monumen Serangan Umum Sebelas
Maret. Di sinilah pusat aksi digelar. Di tempat ini empat orang Orator
menyampaikan orasinya. Keempat orator tersebut meruapak perwakilan dari
FSLDK Jogja, Jamaah Shalahuddin UGM, HTI dan Sahabat Al Aqsha. Dalam
orasi tersebut meraka memaparkan bahwa Palestina hingga kini masih terus
mengalami penindasan dan penjajahan.
Berbagai tindakan biadab dan
kejahatan kemanusiaan tak henti-hentinya dilancarkan. Namun umat muslim
di dunia yang jumlahnya di atas satu milyar belum mampu untuk
membebaskan Palestina. Orator dari Sahabat Al Aqsha juga menyampaikan
bahwa pengungsi Palestina membantu warga Yogyakarta saat terjadi Erupsi
Merapi. Sudah selayaknya rakyat Indonesia yang bisa hidup bebas memiliki
rasa peduli dan mau membantu rakyat Palestina.
Menurut juru
bicara Aksi, Arif Nurhayanto (Ketua LDK Jamaah Shalahuddin UGM),
kegiatan ini dinamakan DERAP yaitu “Dari Indonesia untuk Rakyat
Palestina”. Derap merupakan kampanye nasional untuk memperingati Hari
Nakba yang diselenggrakan oleh FSLDK di berbagai daerah. Tujuan kampanye
ini adalah untuk terus mengingat dan menyadarkan bangsa Indonesia bahwa
hingga kini masih ada penjajahan di atas dunia. Tentunya ini
bertentangan dengan UUD 1945 yang menyatakan bahwa penjajahan di atas
dunia harus dihapuskan.
Aksi Derap ini berjalan dengan lancar dan damai. Acara ditutup dengan do’a. Pukul 11.30 Masa mulai membubarkan diri. (ist)
Sumber: http://www.dakwatuna.com
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan Akhlak Yang Baik, Jika Ada Kekhilafan Maka Perbaikilah Dengan Akhlak Yang Baik, Komentar Yang Buruk Akan Kami Hapus Demi Ketertiban Blog " CINTA HAKIKI "